date Sabtu, 19 Oktober 2013

NARASI DIRI

Pada tahun 1995, hari kamis tanggal 15 Juni telah lahir seorang bayi perempuan yang diberi nama Risti Reno Sumekar. Itulah aku. Aku hobi mengoleksi sepatu dan suka browsing di internet. Aku adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara dari pasangan bapak Sarjio dan ibu Suripah. Aku mempunyai seorang adik perempuan yang sekarang duduk di kelas 1 SMP, dan aku mempunyai seorang kakak laki-laki yang sudah mempunyai pekerjaan sendiri. Aku berdarah jawa. Ayahku asli dari Yogyakarta dan ibuku asli dari Solo. Ayahku sekarang bekerja sebagai Guru di Sekolah Dasar sedangkan Ibuku bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga. Kami menganut agama Islam dan sekarang tinggal di Desa Gedung Rejo, BK.9  Belitang, Kabupaten OKU Timur.

Tahun 2001, tepatnya aku menginjak umur 6 tahun akhirnya aku bisa masuk di sebuah sekolah dasar di dekat rumahku. SD Negeri Gedung Rejo namanya. Selama enam tahun sekolah di sana aku mendapat prestasi yang bisa dibilang cukup memuaskan dan membanggakan kedua orangtuaku. Setelah lulus Sekolah Dasar , akupun melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Belitang. Banyak teman-temanku juga bersekolah di sana. Satu tahun sekolah di sana, aku selalu diantar dan dijemput oleh orangtuaku karena jarak rumah ke sekolah cukup jauh. Memasuki kelas 2 SMP akhirnya aku diperbolehkan untuk membawa motor sendiri walaupun itu berdua dengan temanku. Di SMP aku sempat mengkuti beberapa kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, les MIPA, bahasa inggris dan bola voli. Selama di SMP aku dipercaya menjadi sekretaris kelas selama 2 tahun. Setelah lulus dari SMP, aku melanjutkan ke SMA Negeri 1 Belitang salah satu SMA ternama di Belitang bahkan di OKU Timur. Aku disarankan untuk memilih kelas eksekutif oleh salah seorang guru favoritku saat masih di SMP. Akupun menyetujuinya dan sudah pasti aku masuk jurusan IPA. Di sana aku mendapatkan banyak teman dari berbagai daerah. Sama seperti di SMP, di sini aku kembali dipercaya untuk menjadi sekretaris. Banyak kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolahku, tapi aku hanya mengikuti beberapa saja karena aku memilih jadwal ekskul yang tidak bersamaan dengan jadwal pelajaran karena disekolah aku selalu pulang sore dan hanya hari sabtu yang pulang bersama-sama dengan kelas yang lainnya. Beberapa ekstrakurikuler yang aku ikuti seperti karate, bulutangkis dan cepat tepat. Ada pula beberapa lomba yang pernah aku dan teman-temanku ikuti di sekolah diantaranya lomba mengarang, drama, vocal group, bola voli, mading 3D dan juga futsal putri. Masa-masa saat SMA itu yang paling menyenangkan bagiku. Aku lulus SMA pada tahun 2013 dan harus berpisah dengan teman-teman yang selama 3 tahun bersama-sama. Sebelum lulus SMA aku sudah harus mengisi pendaftaran SNMPTN dan harus mengisi beberapa pilihan. Karena pada saat itu aku ingin sekali menjadi dokter dan banyak pula keluarga yang mendukungku, lalu aku langsung memilih fakultas itu. Setelah mengikuti ujian nasional dan lulus. Aku melanjutkan ke bimbingan belajar ternama yang ada di Palembang bersama teman-temanku. Saat yang ditunggupun tiba. Pengumuman SNMPTN sudah bisa di lihat di internet. Dengan keadaan yang tegang aku langsung membuka alamat website tersebut dan ternyata  dengan perasaan campur aduk akupun dinyatakan belum lulus seleksi SNMPTN. Aku sangat kecewa dan bukan hanya aku saja bahkan teman-temanku juga banyak yang dinyatakan tidak lulus seleksi. Bahkan aku tidak mempunyai keberanian untuk memberitahukan kepada kedua oangtuaku. Tapi jika aku tidak memberitahu mereka maka itu akan jauh lebih menyakitkan dari apa yang aku alami saat itu. Dengan meneteskan air mata akupun memberitahu mereka bahwa aku belum di beri kesempatan untuk lulus pada seleksi ini. Aku tidak lantas patah semangat dengan adanya seleksi yang kedua yaitu SBMPTN, aku langsung mendaftar dan mengikuti beberapa tes selama 2 hari. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya pengumumanpun sudah ada. Dengan perasaan yang sama pada saat pengumuman pertama kali, aku langsung membuka halaman pengumuman itu dan aku dinyatakan lulus seleksi SBMPTN di Universitas Sriwijaya program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Walaupun itu bukan pilihan pertama dan utamaku. Walau sedikit kecewa karena bukan lulus pada pilihan pertama tapi aku tetap bersyukur dan berterima kasih kepada orang-orang yang telah mendukungku terutama kedua orangtuaku karena aku masih diberi kesempatan ini. Sekarang aku sudah mulai memasuki masa kuliah semester 1 jurusan Bahasa dan Seni program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Sriwijaya

date

SEPATU DAHLAN






NAMA                    : RISTI RENO SUMEKAR
NIM                        : 06021281320006
PRODI                    : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
MATA KULIAH    : MENYIMAK
PEMBIMBING     : IZZAH, S.Pd., M.Pd.




SEPATU DAHLAN

1.      Identitas Buku
a.       Judul Buku            : Sepatu Dahlan
b.      Penulis Buku         : Khrisna Pabichara
c.       Penerbit                 : Noura Books ( PT Mizan Publika )
d.      Cetakan                 : Mei 2012 ( Cetakan 1 )
e.       Tebal Buku            : 369 halaman
f.       Panjang Buku        : 21 cm
g.      Tempat Terbit        : Jakarta

2.      Identitas Pembaca
Pembaca mulai membaca novel ini pada hari Jum’at, 30 Agustus 2013 pada pukul 10.15 WIB.

3.      Isi Cerita
Novel Sepatu Dahlan mengisahkan sebuah perjuangan seorang Dahlan kecil yang mempunyai dua mimpi besar yaitu memiliki sepatu dan sepeda. Dua mimpi besar tersebut sangatlah penting bagi Dahlan kecil karena saat menuntut ilmu, ia harus berjalan berkilo-kilo meter untuk sampai ke sekolahnya tanpa menggunakan alas kaki “nyeker” serta sepeda untuk mempermudahnya untuk pergi kemana-mana. Dahlan kecil terlahir dari keluarga yang sangat amat sederhana di sebuah kampung yang bernama Kebon Dalem. Sebuah kampung yang sangat berarti bagi Dahlan kecil dan keluarganya. Dahlan kecil merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara. Dua kakak perempuannya sudah bersekolah di perguruan tinggi dan ada yang sudah bekerja, serta satu adik laki-laki, Zain yang berumur 8 tahun dan bersekolah di SR. Ayah Dahlan hanya seorang pekerja serabutan dan Ibunya sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus pengrajin batik di kampung itu. Hidup di bawah garis kemiskinan tidak lantas membuat Dahlan putus asa. Banyak pekerjaan yang ia lakukan sebelum maupun sesudah sekolah. Dari mulai nguli nyeset, nguli nandur sampai melatih tim bola voli anak-anak juragan tebu.
Dahlan kecil sekolah di sebuah Sekolah Rakyat. Ia lulus dengan nilai yang tidak memuaskan. Dua angka merah. Ya, dua angka merah itu membuat Ayah Dahlan marah. Lulus dari SR, ia ingin sekali melanjutkan sekolahnya ke SMP Magetan. Tapi dengan nilai seperti itu ia tidak yakin akan diizinkan untuk bersekolah di sana. Apalagi ditambah dengan biaya sekolah yang mahal dan jarak yang ditempuh cukup jauh. Lima belas kilometer. Dengan penuh pertimbangan, akhirnya Dahlan melanjutkan sekolahnya di Pesantren Takeran atau biasa disebut Pesantren Sabilil Muttaqien. Hari pertama sekolah dengan tetap “nyeker”, Dahlan bertemu dengan teman lamanya, Kadir yang juga bersekolah di Pesantren Takeran. Hari-hari bersekolah, Dahlan lalui dengan suka cita dan penuh dengan perjuangan. Iapun dipercaya dan terpilih sebagai kapten tim voli menggantikan Adam. Pada suatu ketika, saat malam tiba seperti biasa Ibu Dahlan mulai mbatik. Dahlan dan Zain ikut membantu sang Ibu mengerjakan pesanan mbatik. Tetapi tak disangka ada suatu kejadian yang membuat Ibu marah kepada Dahlan. Anglo dan malam yang masih panas itu terjatuh menimpa kain mori dan percikannya mengenai kaki Ibu. Dahlan merasa sangat bersalah kepada Ibunya.
Saat sepulang sekolah, Dahlan mencari-cari Ibunya di dalam rumah tetapi tidak menemukan keberadaan Ibunya. Dahlan terus memanggil-manggil dan mendapati Ibunya sudah tergeletak tak berdaya dan muntah darah. Panik dan cemas suasana yang menggambarkan keadaan Dahlan saat itu. Selama beberapa hari di rawat di RS Madiun, Dahlan dan Zain tinggal sendirian di rumah. Pernah suatu ketika Dahlan mencuri tebu untuk mengganjal perut laparnya dan Zain. Namun nasibnya tak begitu baik. Ia tertangkap oleh penjaga kebun tebu dan diberi hukuman “mondok” selama seminggu. Pagi-pagi Dahlan berangkat ke sekolah dan bertemu dengan Maryati yang menggunakan sepeda cantiknya. Maryati memaksa Dahlan untuk mencobanya dan dengan berat hati karena melanggar peraturan Ayahnya, Dahlanpun mau mencobanya. Lagi-lagi nasib na’as menghampirinya. Sepeda yang ia tumpangi bersama Maryati terjatuh dan masuk ke dalam selokan. Sepeda itupun rusak. Saat membersihkan pakaiannya yang kotor, Dahlan melihat sosok gadis cantik yang pernah ia lihat sewaktu bermain gitar bersama Kadir. Aisha namanya. Dengan pakaian yang kotor dan basah, Dahlan memutuskan untuk pulang ke rumah dan tidak bersekolah. Setibanya di rumah Dahlan dikejutkan dengan banyak orang yang berkerumun di rumahnya. Betapa kegetnya ia saat mengetahui Ibunya tergeletak kaku di atas tikar pandan. Dahlan tidak menyangka akan secepat ini kehilangan seorang Ibu yang sangat ia sayangi. Kehilangan merupakan hal terberat bagi hidupnya. Kehidupan Dahlanpun semakin sulit tanpa kehadiran seorang Ibu disampingnya. Tak ada lagi suasana bahagia yang pernah ia lewati bersama Ibunya. Belum usai kesedihan Dahlan, Ia harus kehilangan beberapa ekor domba miliknya untuk menebus kerusakan sepeda Maryati. Hingga suatu hari Dahlan terpilih menjadi pengurus Ikatan Santri di Pesantren Takeran dan timnya dipercaya untuk mengikuti lomba bola voli di tingkat kabupaten. Dengan usaha dan kerja keras melalui berbagai rintangan hingga peraturan final yang mengharuskan semua anggota tim untuk memakai sepatu. Peraturan itu dapat dilalui Dahlan dan teman-temannya walau menggunakan sepatu yang kekecilan untuk ukuran kakinya. Babak final dimulai dengan penuh semangat membara dan merekapun berhasil keluar sebagai juara mengalahkan tim terkuat SMP Magetan sekaligus menunjukkan kepada orang-orang yang telah memandang sebelah mata Pesantren Takeran bahwa mereka juga dapat berprestasi di tingkat kabupaten. Kabar kemenangan itupun santer terdengar di seluruh penjuru kampung. Sampai-sampi Dahlan ditunjuk sebagai pelatih untuk melatih anak-anak juragan tebu PG Gorang Gareng. Upah yang diterima Dahlan cukup besar Rp 10.000 per bulan. Upah itu ia gunakan untuk mencicil sepeda bekasnya dan digunakan untu membeli dua pasang sepatu untuknya dan adiknya, Zain. Kedua impian besar bahkan sederhana Dahlan itupun terwujud walau dengan kerja keras dan perjuangan tanpa lelah yang penuh resiko.
Persahabatan merekapun semakin hari semakin erat. Tak disangka pernah terjadi suatu kesalahpahaman antara Kadir dan Imran, tetapi itu semua dapat diselesaikan dengan kepala dingin. Tiba saatnya ketika kelulusan Madrasah Aliyah. Dahlan lulus bersama dengan teman-teman yang lainnya. Kelulusan itu yang membuat mereka berpisah untuk merancang masa depan sendiri-sendiri. Kuliah, katayang membuat Dahlan ingin mewujudkannya sekaligus untuk mengikuti jejak Aisha, gadis yang ia kagumi selama ini. Perasaan sedih kembali menghampiri Dahlan ketika ia ingin melanjutkan ke bangku kuliah. Ia merasa berat untuk mengungkapkan keinginannya itu di depan ayahnya. Berbagai cara Dahlan lakukan untuk membujuk Ayahnya dan Zain. Menunggu beberapa hari, akhirnya Dahlan diizinkan untuk kuliah walaupun Dahlan merasa bersalah meninggalkan Zain sendirian di rumah. Hidup seorang Dahlan penuh dengan perjuangan dan kesederhanaan. Kesederhanaan membuat Dahlan untuk lebih giat bekerja dan berusaha untuk meniti masa depan. Kesederhanaan dan kemiskinan tak menghalanginya untuk bermimpi. Begitulah kehidupan Dahlan kecil yang sekarang menjabat sebagai menteri BUMN.

4.      Ulasan / Komentar

Dahlan Iskan, ya itu namanya. Anak yang hidup di sebuah kampung kecil yang hidup dalam kemiskinan. Kemiskinan itu mengharuskannya untuk bekerja lebih keras agar dapat memenuhi kebutuhan hidup. Novel ini sangat menginspirasi banyak orang yang membacanya dan membuat pembaca sadar akan perjuangan yang penuh dengan resiko dan tantangan demi mewujudkan mimpi yang menurut kita sangat sederhana. Sangat baik untuk dibaca oleh para pelajar agar tergugah untuk mempunyai semangat dan daya juang yang tinggi. Novel ini juga mengajarkan kita untuk tetap semangat pantang menyerah untuk mencapai tujuan walaupun tujuan itu sangat sederhana sekalipun. Mimpi adalah sebuah harapan, harapan bisa menjadi kenyataan dengan selalu berusaha dan berdoa.  Jadi, jangan takut untuk bermimpi karena mimpi adalah milik kita.

date

MAKALAH BAHASA INDONESIA
“Presentasi”

Logo Unsri.jpg



Disusun Oleh :
Kelompok I
  1. Bella Septiana                (06021381320019)
  2. Risti Reno Sumekar       (06021281320006)
  3. Rostika                           (06021281320010)



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Judul makalah ini adalah “Presentasi” sebagai salah satu tugas terstruktur dalam mata kuliah “Berbicara 1”, dimana di dalamnya membahas tentang “Presentasi”.
Mengingat begitu pentingnya kita mengetahui presentasi yang benar, maka melalui makalah dan presentasi ini diharapkan pembaca dapat mengetahui bagaimana teknik presentasi. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu pembimbing mata kuliah “Berbicara 1” yang telah membimbing kami hingga hasil makalah ini dapat kami presentasikan.
Namun penulis menyadari jika ada kekurangan dari hasil makalah ini. Penulis  mengharapkan  kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang telah membaca makalah ini. Semoga tulisan ini memberi informasi yang berguna bagi peningkatan dan pengembangan di bidang presentasi.



Palembang,     September 2013



     Penyusun









i
 
 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
1.3 Metode Penyelesaian................................................................................................ 2
1.4 Tujuan Penulisan Makalah........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian presentasi................................................................................................ 3
2.2 Teknik-teknik presentasi........................................................................................... 4
2.3 Syarat presentasi yang baik....................................................................................... 6
2.4 Ciri-ciri presentasi yang baik..................................................................................... 7
2.5 Jenis-jenis presentasi................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 11
3.2 Saran ........................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA



ii
 
 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Presentasi merupakan kegiatan yang selalu dilakukan dalam kehidupan dunia ilmu. Kegiatan presentasi itu bermanfaat untuk penyebaran informasi ilmiah,baik informasi penelitian dengan mempergunakan rujukan yang terpercaya, maupun informasi pengetahuan penerapan yang bersifat ilmiah popular. Presentasi seperti itu lebih banyak berlaku pada dunia kampus yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang menjalani kuliah. Para mahasiswa tersebut selalu berhubungan dengan dunia penelitian dan pencarian data yang memerlukan presentasi. Oleh sebab itu, presentasi bagi mahasiswa merupakan kebutuhan pokok. Mahasiswa perlu melatih diri dalam melakukan presentasi itu agar mereka mampu menyusun bahasan presentasi dengan bantuan teknologi informasi, mampu menyajikannnya, dan mampu pula merevisinya berdasarkan umpan balik dari peserta.
Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen dasar ,yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini diperoleh secara bertahap dan teratur serta berhubungan satu sama lain. Meskipun keterampilan berbicara ini telah diperoleh oleh setiap orang ketika masa kanak-kanak, kebutuhan mahasiswa akan kemampuan berbicara tak dapat diabaikan begitu saja. Presentasi dapat disejajarkan dengan berbicara. Kebutuhan mahasiswa akan berbicara lebih berorientasi kepada proses penyajian lisan atau presentasi sebagai wadah penyampaian suatu gagasan. Kemahiran dalam presentasi bukan hanya menuntut penggunaan bahasa yang baik dan lancar melainkan juga menghendaki persyaratan-persyaratan lain, misalnya: kebenaran, ketenangan sikap, kesanggupan mengadakan reaksi yang cepat dan tepat, kesanggupan menampilkan gagasan-gagasannya secara lancar dan teratur, serta ketidakkakuan dan ketidakcanggungan gerak. Seiring dengan perkembangan bahwa presentasi itu sudah menjadi salah satu kebutuhan mahasiswa. Alasannya bahwa di samping mahasiswa harus mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap ilmiahnya ke dalam berbagai bentuk karya ilmiah yang berkualitas, juga mereka harus mampu menyajikan karya ilmiah yang ditulisnya di depan forum sesuai dengan kriteria penyajian yang baik.

1
 
 



2
 
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
  1. Apa pengertian presentasi  ?
  2. Apa tujuan dari presentasi ?
  3. Apa saja yang perlu kita perhatikan dalam teknik presentasi?
  4. Bagaimana syarat-syarat dan ciri-ciri presentasi yang baik?
  5. Apa saja jenis presentasi ?

1.3  Metode Penyelesaian Masalah
       Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan cara melakukan tinjauan-tinjauan pada beberapa sumber  dan memilih  sumber yang dianggap paling tepat dan menjadikannya sebagai acuan utama dari pembuatan makalah ini.

1.4  Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
  1. Sebagai pelengkap tugas bahasa Indonesia dalam mata kuliah “Berbicara 1”
  2. Alat pembelajaran bagi mahasisiwa tentang presentasi
  3. Untuk mengenali dan mengaplikasikan presentasi yang tepat dikalangan mahasiswa dan umum










BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Presentasi
Presentasi adalah penyajian karya tulis atau ilmiah seseorang di depan forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan publik/audiens/hadirin, dalam rangka mengajukan suatu ide untuk mendapatkan pemahaman/kesepakatan bersama. Kehadiaran undangan atau peserta bermanfaat untuk mengikuti presentasi tersebut secara aktif dengan lisan dalam jangka waktu yang tersedia. Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan. Kiat yang dimaksudkan itu adalah hal-hal sebagai berikut :
  1. menarik minat dan perhatian peserta
  2. mengarahkan perhatian peserta
  3. mempertahankan minat dan perhatian peserta
  4. menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
  5. menjaga etika atau kode etik presentasi
Adapun tujuan dari presentasi adalah:
1.    Menginformasikan
Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepada orang lain. Presentasi semacam ini sebaiknya menyampaikan informasi secara detail dan jelas sehingga orang dapat menerima informasi dengan baik dan tidak salah persepsi terhadap informasi yang diberikan tersebut.
2.    Meyakinkan
Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusun secara logis sehingga menyakinkan orang atas suatu topik tertentu. Kondradiksi dan ketidakjelasan informasi dan penyusunan yang tidak logis akan mengurangi keyakinan orang atas presentasi yang diberikan.
3.    Membujuk

3
 
Presentasi secara logis agar orang mau melakukan suatu aksi atau tindakan. Presentasi dapat berisi bujukan, atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti sehingga orang merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu tindakan.
4.     

4
 
Menginspirasi
Presentasi yang berusaha untuk membangkitkan inspirasi dan memotivasi orang atau para audiens.
5.      Menghibur
Presentasi yang berusaha untuk memberi kesenangan pada orang melalui informasi yang diberikan.

2.2 Teknik presentasi
Slide presentasi  berperan dalam penyampaian hasil pembicaraan, selain dikemas dengan lebih singkat dan menarik, slide dapat menjadi fasilitas memaparkan hasil penelitian. Kekoherensian slide akan mendukung kelancaraan presentasi dan menarik perhatian audiens karena ketiadaan dukungan dari audiens dapat mengganggu kelancaran presentasi pembicara, misalnya audiens berbicara sendiri, gaduh, jenuh, hingga tidur. Terdapat beberapa pilihan perangkat lunak yang dapat digunakan dalam presentasi yaitu: microssoft power point, open office impress,  flash point, macromedia flash, macromedia captivate.
a.       Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat pembuatan slide presentasi, yaitu:
1.      Pilih tema desain yang relevan
      Sebuah tipe slide yang baik akan mampu menjelaskan ide dan gagasan yang ingin disampaikan seorang presenter. Dengan demikian, audiens akan terbantu ketika melihat slide yang ditampilkan dan presenter pun lebih mudah menjelaskan apa makna yang dikandung oleh slide tersebut. Tipe desain harus mengikuti prinsip relevansi artinya memiliki kesesuaian dengan topik yang dibicarakan misalnya presentasi ternak sapi dengan slide bergambar sapi.
2.      Hindari sajian teks panjang
      Pemakaian teks yang terlalu panjang bisa menyebabkan slide tidak  bisa terbaca oleh audiens yang menyaksikan presentasi. Apabila belum jelas, audien dapat membaca print out karangan ilmiah, jika belum paham, dapat ditanyakan pada sesi tanya jawab. Beberapa ahli presentasi menyarankan maksimum lima baris teks. Dengan demikian seandainya Anda harus menampilkan teks dalam bentuk daftar, pastikan tidak lebih dari lima baris.
3.     

5
 
Alur yang teratur
      Slide yang baik memiliki alur teratur, dari pendahuluan, penjelasan, sampai penutup. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain tanpa alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk memahaminya.
4.      Berikan multimedia yang relevan
      Untuk menambah daya tarik, slide dapat ditambahkan multimedia yang relevan, seperti gambar, animasi, audio, video. Kesesuaian multimedia dengan topik pembicaraan harus saling mendukung, bukan malah membingungkan audiens.
5.      Satu slide, berisi satu pesan
      Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan. Tiap slide sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan mencampur beberapa ide berbeda ke dalam satu slide. Audiens akan bingung dan sulit mencernanya.
6.      Perhatikan karakter huruf  dan ukuran huruf
      Karakter huruf  dan ukuran huruf dalam slide harus proporsional dan sesuai dengan ilustrasi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

b.      Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat akan menyampaikan presentasi, yaitu:
1.      Persiapkan Diri
*      Sering latihan
Semakin banyak melakukan latihan, maka akan semakin mahir dalam presentasi.
Suatu kebolehan atau skill bisa didapatkan kalu sering berlatih.
*      Penampilan
Menjaga penampilan pada saat presentasi juga sangat penting. Penampilan seseorang dapat meningkatkan rasa percaya diri.
2.      Persiapkan Materi dan Bahan
*      Tentukan point-point penting
*      Kuasai materi
*      Siapkan contoh pendukung
*      Susun materi dengan terstruktur
3.      Cara Penyampaian
*      Santai, sopan, dan tidak terburu-buru
*     

6
 
Intonasi dan bahasa tubuh
*      Interaksi
*      Bahasa yang mudah
*      Selipkan selingan atau humor

c.       Teknik Menyusun Struktur Presentasi
*      Pembuka
Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik perhatian audiens tentang apa yang akan disampaikan, membangun kredibilitas Anda sebagai presenter bahwa Anda adalah orang tepat dan patut didengarkan, dan menyampaikan garis-garis besar presentasi.
*      Isi
Isi dari presentasi sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun pembuka dan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk menguraikannya dalam beberapa poin utama. Kemudian dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-poin. Jangan lupa untuk memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk presentasi, kira-kira berapa menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin utama.
*      Penutup
Untuk menimbulkan kesan yang menarik, maka penutup harus menimbulkan kesan terakhir yang mendalam sehingga akan diingat oleh audiens.

2.3 Syarat-syarat presentasi
a. Menguasai materi dan bahasa dengan baik
b. mempunyai keberanian
c. memiliki ketenangan sikap
d. sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan teratur
e. sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat terhadap situasi apapun         yang mungkin timbul saat presentasi
f. memperlihatkan sikap yang tidak kaku atau canggung



7
 
2.4 Ciri-ciri presentasi yang baik
a.       Penyampain dengan semangat dan siap mental
Kadar semangat harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu semangat, karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental juga harus di perkuat agar tidak merusak konsentrasi.
b.      Kejelasan berbicara di depan audiens
Alat pembicara harus disesuaikan dengan kondisi ruangan agar suara tidak terdengar samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan pengeras suara hendaknya di perhatikan terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai.
c.       Disajikan secara sistematis
Kesistematikan penyajian mempengaruhi konsentrasi sehingga membuat dampak pemahaman audiens.
d.      Memberi argumen yang dapat diterima
Argumen hendaknya dapat diterima oleh audiens dan tidak bersifat ambigu. Argumen biasanya disampaikan pada sesi tanya jawab.
e.       Slide dapat terbaca dan menarik
Slide yang terbaca dan menarik harus berjalan secara relevan. Selain itu, slide harus sesuai, bervariasi, ilustrasi tiap slide harus sesuai, profesional penggunaan multimedia, pemilihan ukuran dan jenis huruf, pemuncuulan peta konsep, penyesuaian komposisi warna.
f.       Kontak mata dengan audiens
Agar penyampaian presentasi tidak berdampak buruk, maka kontak mata harus disesuaikan dengan seluruh audiens.
g.      Melakukan gerak berbicara
Gerakan pada saat penyampaian harus sesuai presentasi tidak terlalu kaku ataupun terlalu hiperaktif akan mempengaruhi tampilan presentasi.
h.      Penggunaan pakaian yang serasi
Saat akan melakukan presentasi menjaga tampilan kewibawaan harus diperhatikan agar tidak mempengaruhi presentasi pembicara atau audiens.
i.        Memiliki sesi tanya jawab
Sesi tanya jawab dapat menjadi kritik ataupun saran dari audiens serta menjadi komunikasi aktif antara pembicara dengan audiens.
j.       

8
 
Disampaikan secara tepat waktu
Pembicara harus memperhatikan kondisi audiens. Jika presentasi terlalu singkat biasanya menimbulkan kesan kurang baik, karena materi yang di presentasikan mungkin belum di mengerti oleh para audiens. Sebaliknya, presentasi yang molor malah membuat para audiens terganggu dan merasa bosan.

2.5  Jenis Presentasi
1.      Presentasi Dadakan (Impromptu)
Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak tanpa persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapan segala sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan apabila menggunakan jenis presentasi dadakan atau impromptu.
Kelebihan:
  • informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara yang sesungguhnya,
  • kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas,
  • membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan informasi.
Kelemahan:
  • informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu untuk berpikir dan mengolah kata,
  • tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara mendadak untuk menyampaikan informasi,
  • terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun mengenai apa yang harus disampaikan.
2.      Presentasi Naskah (Manuscript)
Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah.

9
 
Kelebihan:
  • penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis,
  • kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar,
  • tidak terjadi kesalahan dalam penyampaiannya.
Kelemahan:
  • pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya,
  • bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya,
  • tidak menarik dalam menyampaikan informasinya,
  • terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.
3.      Presentasi Hafalan (Memoriter)
Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan. Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan menghafal dari teks dimana isinya mengenai informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.

4.      Presentasi Ekstempore
Jenis Ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
Kelebihan:
  • pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada persiapan sebelumnya,
  • dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan,

  • 10
     
    kemungkinan besar pembicara dalam menyampaikannya menarik perhatian pendengar, karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun hafalan, tetapi tidak melenceng dari garis besar materi,
  • lebih leluasa dalam penyampaiannya,
  • pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga akan terlihat apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.
Kelemahan:
  • perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan,
  • membutuhkan waktu yang lama
Adapula jenis-jenis presentasi selain di atas:
a.       Oral : Presentasi yang dilakukan dengan cara berbicara langsung kepada audience
b.      Visual: Presentasi yang menggunakan tampilan, contoh Ms.Power Point
c.       Teksual: Presentasi yang menggunakan teks atau selebaran.











BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Presentasi adalah penyajian karya tulis atau ilmiah seseorang di depan forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan publik/audiens/hadirin, dalam rangka mengajukan suatu ide untuk mendapatkan pemahaman/kesepakatan bersama. Komunikasi presentasi dilakukan secara terpadu lewat suara, gambar, dan bahasa tubuh. Agar sebuah pesan dalam komunikasi bisa tersampaikan dengan baik, ada 3 komponen penting yang terkait, yaitu pemberi pesan (komunikator), media yang digunakan, dan penerima pesan (audiens). Kemampuan berbicara atau presentasi dengan baik di depan publik adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Untuk itu, lihatlah diri Anda.
3.2 Saran
1.      Diharapkan melalui makalah presentasi ini, para pembaca khususnya mahasiswa dapat mengikuti kaidah-kaidah presentasi yang baik.
2.      Diharapkan pula para pembaca khususnya mahasiswa dapat meningkatkan kreativitas berbicara melalui media presentasi
3.      Melalui penjelasan dari penulis ini,dapat menambah wawasan bagi pembaca.




 




11
 
 
Daftar Pustaka
Rafanany, Been. 2013. 15 Menit Sukses Presentasi. Yogyakarta:Pinang Merah Publisher.
http://www.beritaterhangat.net/2013/02/contoh-kata-pengantar-makalah-bahasa.html
http://contoh-makalah-mahasiswa.blogspot.com/2012/10/contoh-makalah-bahasa-indonesia-kalimat-efektif.html


12
 
http://rosaliamatius.blogspot.com/2013/04/makalah-bahasa-indonesia-penyajian.html 

date
Foto Saya
Ramazani
Nama saya adalah Risti Reno Sumekar. Saya tinggal di Belitang, Sumatera Selatan. Saya lahir pada tanggal 15 Juni 1995. Saya adalah mahasiswa di Universitas Sriwijaya Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Lihat profil lengkapku